[One shot] Handsome Waiter

Handsome waiter

Main cast :

Kim Ki bum [Key] | Min Hye ri

Author             : Song Eun cha

Length             : One shoot

Genre              : Romance

Rating             : PG 15

Gadis itu terdiam, menopang dagu dengan tangan kirinya. Matanya menatap ke satu objek yang terus bergerak, mengikuti kemana pun objek itu berpindah tempat. Kedua matanya seperti tersihir, tak henti memancarkan sorotan yang sarat akan kekaguman. “Mau sampai kapan memperhatikannya seperti itu, Min Hyeri?” suara melengking nan akrab itu membuyarkan lamunan indahnya tentang si pangeran berambut pirang.

Hyeri mendecak kesal, melirik Heera skeptis. “Kau menggangguku! Sudah kubilang ak-“

“Aku tidak suka jika kau menggangguku saat aku sedang memperhatikan pangeran tampan berambut pirang itu. Dan jika itu terjadi lagi, sebaiknya aku memecatmu, Kim Heera!” Heera memotong kalimat Hyeri. Menirukan apa yang biasa diucapkan Hyeri sambil mendelik ala Hyeri, lalu ia mengepalkan tangan kanannya seolah akan menjitak Hyeri.

Hyeri mendelik, rasanya semakin kesal pada Heera. “Aktingmu semakin bagus, Heera-ya.”

“Yaa, Hyeri-ssi,” Heera melepaskan cangkir berwarna putih yang sedang ia bersihkan, lalu memperpendek jaraknya dengan Hyeri. “Sebaiknya kau katakan saja pada pelayanmu itu kalau kau begitu mengaguminya. Seperti Cinderella mengagumi pangeran.” Heera lalu terkekeh, puas dengan gurauannya pada Hyeri.

Hyeri mencibir, ia lalu meraih gelas yang seharusnya ia keringkan sejak sepuluh menit yang lalu. “Jangan bercanda, bagaimana jika dia menolakku?” Hyeri semakin memanyunkan bibirnya, kedua matanya kembali menatap si pangeran berambut pirang yang kini tengah mencatat pesanan tamu di meja nomor sembilan.

Heera meraih lagi gelas yang tadi sempat ia abaikan, lalu mengeringkannya dengan lap. Kedua matanya ikut-ikutan menatap pangeran Hyeri. “Ck! Jinjja! Meski kau bekerja sebagai pelayan di café-mu sendiri dan berpura-pura sama seperti pelayan yang lain, kau tetap saja Min Hyeri pemilik café  yang penuh dengan pride.” Terang Heera.

“Apa maksudmu?” tanya Hyeri. Jujur, kalimat Heera tidak menyenangkan di telinganya.

Listen, Kim Kibum tidak tahu bahwa kau lah sebenarnya pemilik café ini. yang ia tahu, kau adalah sesama pelayan yang bekerja untuk nasi di café ini. Lagi pula, apa yang salah jika seorang pemilik café ditolak oleh pelayannya?” terang Heera acuh tak acuh membuat Hyeri semakin putus asa.

“Heera-ya, apa menurutmu Key akan menolakku? Menurutmu apa ia punya ketertarikan -meski sedikit- padaku?” Hyeri menaruh lagi pekerjaannya, lalu menatap Heera serius.

Heera menatap Hyeri, sesekali menyipitkan kedua matanya. “Kurasa kau tidak terlalu buruk, mungkin saja Key akan menyukaimu. Tapi, jika ia tahu bahwa kaulah pemilik café ini, aku tidak jamin dia masih mau berteman denganmu. Tapi… entahlah! Key sulit ditebak untuk urusan wanita. Lihatlah! Ia akrab dengan semua wanita di sekitarnya, angeurae?” Heera menunjuk Key dengan dagunya.

Hyeri memberengut, menatap kecewa pada Key yang kini tengah ber-selca bersama seorang pengunjung setia café mereka yang Hyeri tahu adalah seorang pegawai beauty center di mall dekat café mereka. Hyeri menghela nafas, “Heera-ya, kurasa aku salah telah jatuh cinta padanya. kurasa aku tidak punya harapan.” terang Hyeri putus asa.

Heera tidak menanggapi, ia hanya tersenyum geli. Sejujurnya ia sudah lama menyimpan dua rahasia Hyeri. Yang pertama adalah rahasia bahwa Hyeri lah sebenarnya si pemilik café yang selama ini diketahui seluruh pegawai dengan nama Shin Eunyoung. Benar! Shin Eunyoung adalah nama fiktif yang begitu sukses ia gunakan selama penyamarannya ini. Dan yang kedua, adalah rahasia bahwa Hyeri menyukai salah satu pelayan di café-nya, lelaki berambut pirang dengan nama Kim Kibum. Tentu saja tidak mudah untuk menyimpan dua rahasia besar ini, dan terkadang Hyeri menyogoknya dengan barang-barang sedikit mewah yang bisa membuat Heera mengurangi hobi bergosipnya.

“Kenapa kau tidak mencoba mendekatinya? Ani! Maksudku, bersikaplah seperti wanita yang menyukainya. Selama ini sikapmu buruk sekali padanya.” akhirnya itu yang diucapkan Heera. Hyeri hanya termenung, apa yang diucapkan Heera memang benar. Selama ini ia selalu bersikap buruk pada Key. bahkan mungkin, Key akan mengira bahwa ia begitu membencinya. Hyeri tidak mengerti, setiap ia berada dekat dengan Key. Rasanya ia begitu takut jika Key mengetahui perasaannya yang sebenarnya, maka dari itu yang ia lakukan adalah bersikap seolah ia begitu membenci Key.

“Hei Ladies, dua cangkir cappuccino untuk meja nomor empat. Vanilla late dan strawberry cake untuk meja nomor Sembilan.” Lelaki berambut pirang itu datang sambil membawa kertas berisi pesanan tamu. Membuat Hyeri dan Heera terlonjak, keduanya sama sekali tidak menyadari kedatangan Key.

“Oh! biar aku yang membuat cappuccino dan vanilla late. Heera-ya, kau yang menyiapkan cake-nya.” Sambar Hyeri buru-buru. Jantungnya tiba-tiba saja berdetak cepat saat Key telah ada di dekatnya, dan satu-satunya cara untuk menyelematkan diri adalah menjauh dari Key.

Tapi tangan Heera jauh lebih sigap, ia menahan Hyeri. “Kau saja yang menyiapkan cake-nya.” Kemudian menatap Hyeri dengan tatapan yang seolah mengatakan jangan-coba-coba-menolak-atau-rahasiamu-akan-terbongkar. Membuat Hyeri mau tidak mau mengikuti keinginan Heera.

Dengan cepat Heera menghilang dibalik tirai dapur kecil, menyisakan Key dan Hyeri dalam atmosfir yang sedikit aneh. Hyeri meraih baki berwarna cokelat, lalu dengan apik membuka pintu etalase dan mengambil strawberry cake.

Dak!

Hyeri menaruh baki berisi strawberry cake ke hadapan Key dengan kasar. “Jyaa, setelah kopinya selesai, segera antarkan. Jangan bermalas-malasan. Akan kulaporkan sikap narsismu itu pada Eunyoung-ssi.” Ucap Hyeri tiba-tiba, ia kemudian berbalik dan hendak meninggalkan Key.

“Yaa! Kau ini kenapa, Hyeri-ya? Aku tidak bermalas-malasan. Dan soal foto tadi, itu hanya fan service. Untuk meningkatkan popularitas café ini.”

Hyeri menahan langkahnya, lalu berbalik dan kembali menghadap Key. “Mwo? fan service? Kaupikir kau ini seorang idol? Berhentilah bekerja sebagai waiter jika kau memang ingin jadi idol.” Entah mengapa, tapi Hyeri mengatakannya begitu kasar. Seolah dengan ucapannya itu ia ingin menendang Key menjauh darinya.

Key terkekeh, lalu menatap Hyeri dengan pikirannya sendiri. Tak lama, ia justru membuat Hyeri terlonjak dengan merangkul bahu Hyeri. “Yaa! Kau pikir apa yang sedang kau lakukan, Kim Kibum?” Hyeri berusaha meloloskan dirinya dari Key, meski kenyataannya jantungnya merasakan debaran hebat yang membuatnya senang.

Key lalu berbisik di telinga Hyeri, “Kurasa kau termasuk ke dalam golongan orang yang membenciku, Min Hyeri. Tapi, mau bagaimana lagi? kurasa aku harus menanyakan hal ini padamu.” membuat Hyeri bergidik. Jantungnya berdebar makin hebat, kini pikirannya mengira-ngira apa yang akan ditanyakan Key padanya.

Key melepaskan rangkulannya dari Hyeri, merengsek mendekati Hyeri hingga jarak mereka begitu dekat dan itu membuat Hyeri mmundurkan tubuhnya. “Hyeri-ya, menurutmu-“

“Jyaa, Cappucino dan Vanilla late sudah sele- Oh! mianhae, apa aku mengganggu?“ Heera terlihat terkejut dan sedikit salah tingkah. Ia benar-benar merasa telah melakukan kesalahan. Padahal ia sendiri yang sengaja memberikan waktu bagi Key dan Hyeri untuk berdua, tapi justru ia sendiri yang merusak moment Key dan Hyeri yang mungkin saja sedang… ah! Entahlah! Heera tidak bisa memikirkan hal lain dengan melihat seperti apa posisi Key dan Hyeri sekarang ini.

Key melirik ke arah Heera cepat, begitu juga dengan Hyeri yang terlihat begitu tegang. “Oh! syukurlah kau datang, Heera-ya. Si maniak ini bisa saja mencelakaiku jika kau terlambat.” Cibir Hyeri, ia lalu mendelik ke arah Key.

Key terkekeh, ia segera menjauhkan dirinya dari Hyeri. Ditatanya Cappuccino dan vanilla late di baki yang berbeda. “Geurae, aku akan mengantarkan dulu pesanan ini,” ia lalu menahan tangan Hyeri. “Jangan berusaha melarikan diri, aku belum selesai denganmu.” Lanjutnya dan berlalu begitu saja.

Hyeri menghela nafas saat Key menghilang, “Yaa! Apa yang terjadi? apa tadi kalian akan kisseu?” tanya Heera tak sabaran. Hyeri mendelik ke arah Heera.

Kisseu apanya? Dia membuatku takut, Heera-ya.”

“Tapi, apa yang terjadi? kurasa kalian terlalu cepat, aku baru saja meninggalkan kalian beberapa menit.”

“Yaa! Jangan berpikiran mesum! Dia…” Hyeri melirik Key yang kini tengah menyajikan Cappucino ke meja nomor empat. “aneh.” Lanjut Hyeri, lalu memberengut kecewa.

“Aneh? Kurasa ia tidak terlalu buruk.” Tanggap Heera. Jyaa, sebaiknya aku menyiapkan beberapa cake.” Ucap Heera lalu meninggalkan Hyeri dibalik tirai dapur. Hyeri mendesah, merasakan kekecewaan besar dalam dirinya. tidak seharusnya ia menyukai Key diam-diam selama ini. Oh! mungkin lebih tepatnya, tidak seharusnya ia menyukai Key sejak awal. Jika sudah seperti ini, rasanya ia malas melanjutkan pekerjaan sebagai waitress di café-nya sendiri, haruskah ia kembali menjadi pemilik café yang sebenarnya? pikir Hyeri.

Dalam kepalanya kini berputar banyak hal. Satu-satunya hal yang selama ini membuatnya bersemangat adalah Key, bisa dibilang Key itu adalah mood booster bagi Hyeri. Namja itu selalu ceria, bersikap seolah tak memiliki beban dalam hidupnya. Ia selalu menari-nari dan menyanyi di sela-sela kesibukannya sebagai waiter, ia juga selalu melontarkan kalimat-kalimat lucu yang membuat banyak pengunjung tertawa. Tidak mengherankan ada banyak pengunjung wanita yang menyukai Key. Dan itu membuat Hyeri merasa semakin terpuruk, merasa tak punya harapan untuk memiliki Key karena dirinya selalu bersikap memuakkan di hadapan Key.

***

Pukul delapan malam, café sudah tutup. Key, Hyeri, dan Heera bersiap membersihkan café sebelum mereka pulang. Hari itu Hyeri mendapat tugas mengepel lantai. Ia terlihat begitu muram setelah pikirannya tentang Key siang tadi. Ia bahkan tidak bisa tersenyum sama sekali. Segala sesuatu mengenai Key begitu mengganggu pikirannya, dan itu membuatnya merasa akan meledak saat itu juga.

Hyeri masih memandangi lantai yang kian mengkilap karena ia mengepelnya berulang kali saat sebuah bayangan terpantul di lantai dan melaluinya. Dilihatnya Key telah berjalan menuju ruang ganti dibelakang. Hyeri diam, memberengut kecewa karena sebentar lagi pangeran berambut pirangnya akan segera pergi. Ia mendesah, mungkin ini sudah pukul dua belas, dan sudah saatnya bagi Cinderella kembali ke kehidupan yang sebenarnya.

Tak berapa lama Key telah berganti pakaian dengan denim dan jaket kulit hitam. “Yaa Kim Kibum! Kau sudah menyelesaikan pekerjaanmu? Kau pikir meja-meja itu akan membersihkan diri mereka sendiri?” teriak Hyeri saat Key lewat di hadapannya.

Key berbalik, lalu menatap Hyeri sambil tersenyum. Ah! Senyum yang menawan, pikir Hyeri. “Semua pekerjaanku sudah selesai, Tuan putri. Jika tidak percaya, kau periksa saja sendiri. Semuanya sudah bersih dan kau tidak punya alasan untuk melaporkanku pada Eunyoung-ssi.” Cibir Key, lantas ia terkekeh. Entahlah! Ia sudah lama bekerja di sini dan hubungannya dengan Hyeri begitu buruk. Yeoja itu seolah begitu membencinya.

Key lantas berbalik, tapi segera berhanti saat ia mengingat sesuatu. “Oh! Hyeri-ya, aku belum menyelesaikan urusan kita.” Ucapnya tiba-tiba, membuat Hyeri tersontak.

Mwo? urusan apa yang kau bicarakan? Kita tidak punya urusan apa pun, jadi segeralah menjauh dariku!” Ucap Hyeri ketus. Ah! Betapa bodoh dirinya. Tentu saja ia tahu bahwa percakapannya dan Key siang tadi belum tuntas, dan hal itu lah satu-satunya yang terus berputar dalam kepala Hyeri. Tapi mengpa ia justru menolak saat Key mengingatnya?

Key kembali mendekati Hyeri, lalu tersenyum nakal. “Jamkamman,” ucapnya lalu berlari ke ruang ganti. Hyeri menghela nafas, mengira-ngira apa yang akan dilakukan Key dan itu membuatnya semakin tak karuan.

“Pssst! Hyeri-ya, apa yang dilakukannya?” tanya Heera yang tengah merapikan etalase. Hyeri hanya menggeleng lesu. “Apa pun yang dilakukan Key, cobalah untuk bersikap manis padanya, Hyeri-ya. Setidaknya itu bisa menjadi langkah awal bagimu.” Bisik Heera.

Tak lama Key kembali, ia memegang sesuatu di kedua tangannya. Hyeri mengerutkan dahinya, apa kah namja itu memberinya hadiah? Tidak mungkin! “Jyaa, ini adalah project-ku untuk café ini, aku berencana memberikan ini pada pengunjung paling setia sebagai fan service.”

Mwoooo? Niga micheo?” teriak Hyeri. Debaran aneh di dadanya menguap begitu saja saat ia melihat dua buah folded fan masing-masing di tangan kanan dan kiri Key. Salah satunya berbentuk persegi, dan lainnya dengan bentuk lingkaran tak sempurna. Di kedua folded fan itu terdapat foto Key dengan gaya yang berbeda.

“Bagaimana menurutmu? Aku bingung menentukan yang mana yang harus kujadikan sebagai hadiah?” terang Key. Wajahnya terlihat serius , seolah hal yang tengah ia tanyakan pada Hyeri adalah masalah kehidupan yang begitu pelik.

“Yaa Kim Kibum! Kau benar-benar gila! Neo saiko saiko! Neo-“ Hyeri memotong kalimatnya sendiri saat apa yang diucapkan Heera kembali terngiang di telinganya. Tidak ada salahnya jika Hyeri mulai bersikap manis pada Key. Mungkin suatu saat Key akan mempertimbangkannya. Hyeri lalu meraih folded fan dengan bentuk persegi, “Igo! Lebih baik yang ini saja. Kau terlihat tampan di foto ini.” ucap Hyeri akhirnya, ia setengah menundukkan kepalanya, merasa tidak berani menatap mata Key.

Jeongmal? Ah! Aku juga sempat berpikiran bahwa yang ini lah yang terbaik. Tapi karena kau bilang aku tampan, aku semakin percaya diri untuk membuat folded fan ini sebagai hadiah. Gomawo.” Ucap Key sumringah. Ia tersenyum, mencolek dagu Hyeri.

Hyeri membulatkan kedua matanya, mungkin selama ia mengenal Key inilah skin ship pertama di antara mereka. Ia membuka mulutnya seolah akan berteriak memaki Key, tapi entah mengapa yang terjadi justru sebaliknya. Ia menundukkan kepalanya dan menggenggam folded fan semakin erat, merasa begitu bahagia dengan apa yang terjadi. “Jyaa, karena kau bilang aku tampan dalam foto ini, folded fan pertama kuhadiahkan untukmu. Ah! Aku tidak tahu bahwa kau bisa semanis ini. Seharusnya aku tahu lebih awal.” Ungkap Key, ia lalu tersenyum ke arah Hyeri. Membuat Hyeri membeku seperti orang bodoh.

***

Entah sudah berapa menit berlalu, Hyeri masih belum menyelesaikan pekerjaannya. Yang ia lakukan hanyalah mengepel tempat yang sama, pikirannya menerawang entah ke mana dan sesekali tersenyum sambil menatap folded fan yang tak lepas dari genggamannya meski ia tengah mengepel. Lampu-lampu café mulai dimatikan, hanya lampu ruangan utama yang masih menyala. “Hyeri-ya, kau yakin akan menyelesaikannya malam ini? aku pulang sekarang.” Ucap Heera yang telah berganti pakaian dan kini berdiri di hadapan Hyeri. Hyeri berhenti mengepel, menatap Heera dengan pandangan menerawang lalu menganggukkan kepala.

Aigo… kau terlihat begitu senang. Sudah kubilang untuk bersikap manis padanya lebih awal.” Terang Heera, merasa ia adalah pahlawan bagi Hyeri. Hyeri tersenyum sambil menundukkan kepalanya.

“Kurasa tidak buruk bersikap baik padanya.”

Dangyeonhajyeong. Kau harus bersikap manis pada namja yang kau sukai,” terang Heera, ia merasa senang kini Hyeri tidak terlihat muram lagi. “Jyaa, aku harus pulang. Kuharap sikapmu akan semakin manis pada pangeran berambut pirang. Listen, kau harus merebut hatinya sebelum ada Cinderella lain yang membuatnya terpikat, ara?” Hyeri hanya mengangguk, lalu membiarkan Heera berlalu begitu saja.

Hyeri melirik ke luar café, kelihatannya sudah cukup larut. Dan ini pertamakalinya ia mengepel lantai begitu lama. Mungkin karena ia begitu bahagia, makanya ia merasa lantai itu belum cukup mengkilap untuk menginterpretasikan isi hatinya yang tengah berbunga. Baiklah, ia rasa ia harus segera menyelesaikan pekerjaannya dan pulang. Ia yakin bahwa malam ini ia akan bermimpi indah.

Hyeri begitu bersemangat karena pekerjaannya akan segera selesai. Ia baru saja menggosok lantai terakhir saat tiba-tiba ia terpeleset. Ia nyaris menjerit saat seseorang dengan sigap menahan tubuhnya dari belakang. Hyeri terperanjat, siapakah yang menolongnya? Bukankah semua orang sudah pulang? Oh! jangan-jangan penjahat, pikir Hyeri. Lantas ia menengokkan kepalanya dengan cepat. Tersontak saat mendapati bahwa yang kini menahan tubuhnya adalah Key, namja yang sudah meninggalkan café beberapa jam yang lalu.

Hyeri membeku, ia merasa begitu senang sekaligus salah tingkah. Mengapa Key tiba-tiba ada di sana dan menyelamatkannya? Beberapa detik ia hanya membeku seperti Cinderella yang menatap kagum pangeran tampan. Ia merasa waktu benar-benar berhenti berjalan dan bumi berhenti berputar. Ia terus menatap Key, menatap wajah tanpa cela yang begitu tampan di hadapannya.

“Kau masih belum menyelesaikan pekerjaanmu?” tanya Key tiba-tiba, membuat lamunan Hyeri buyar. Dengan cepat bumi kembali berputar, kini Hyeri berusaha menegakkan tubuhnya dan melepaskan genggaman Key di pinggangnya. Tapi tidak bisa, Key justru mengunci Hyeri.

“Apa yang kau lakukan? bukankah kau sudah pulang? Kenapa kembali lagi?” tanya Hyeri ketus. Ia benar-benar begitu salah tingkah dan lupa bagaimana caranya bersikap manis pada Key seperti yang dilakukannya beberapa jam yang lalu.

Key tersenyum, matanya tak lepas dari mata Hyeri seolah sedang membaca sesuatu di sana. “Aku meninggalkan sesuatu di dalam loker. Sesuatu yang sangat penting.” Terang Key datar. Ia lantas semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Hyeri.

“Kalau begitu ambillah! Beruntung aku masih ada di sini.” Terang Hyeri, ia kembali berusaha melepaskan dirinya dari Key. Tapi lagi-lagi Key menguncinya dan kali ini semakin erat. “Yaa! Kim Kibum! Apa yang kau-“ ucapannya terhenti saat Key semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Hyeri, bahkan kini Hyeri merasakan nafas hangat Key menerpa wajahnya. Kedua mata Hyeri membulat, benarkah Key akan mencuri first kiss-nya? Batin Hyeri.

“Hei, kemana sikap manismu tadi? kenapa kau jadi menyebalkan seperti ini lagi?” tanya Key tiba-tiba, dan kini ia semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Hyeri. Membuat yeoja itu menjauhkan wajahnya dari wajah Key. Oh! bahkan kini punggung Hyeri hampir menyentuh meja. Key semakin mendekat, kedua matanya menyipit, kedua telinganya ia pasang tajam seolah sedang mendengarkan suara yang begitu pelan.

“Jangan main-main Kim Kibum! Kau-“ kalimat Hyeri terhenti saat Key membungkam mulut Hyeri dengan tangan kanannya.

“Ssttt, ada seseorang di sini.” Bisik Key di telinga Hyeri. Yeoja itu mulai panik, bahkan kepanikannya semakin bertambah karena apa yang diucapkan Key. Ia berusaha menengokkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, mencari sosok lain yang dimaksud Key. Berusaha berontak dan melepaskan dirinya dari Key yang membuatnya begitu tidak nyaman. Ia hendak mendorong Key saat kedua matanya menangkap sepasang kaki berdiri di balik pintu ruang ganti. Yeah! Hanya sepasang kaki kurus bebalut high heels hitam yang cantik. Hyeri lalu menatap Key, membelalakkan matanya seolah mengatakan bahwa ia melihat sosok yang dimaksud Key.

Key kembali berbisik, “Dia mata-mata bayaran eomma-ku. Ah! Sial! jika seperti ini identitasku-“ Key menghentikan kalimatnya saat menyadari bahwa kini ada Hyeri di dekatnya. Ia lalu tersenyum kecil saat sebuah ide brilliant melintas dalam kepalanya. “Ah! Kurasa eomma akan menyerah jika tahu anaknya jatuh cinta pada waitress sebuah café. Bukan begitu, Hyeri-ssi?” ucapnya, lalu dengan cepat mendorong Hyeri ke meja, membuat yeoja itu benar-benar berada di bawahnya.

Hyeri menggelengkan kepalanya, merasa belum mencerna apa yang diucapkan Key barusan. Namun gerakannya terhenti. Alat-alat geraknya lumpuh total, dan yang bisa ia lakukan hanya membelalakkan kedua matanya saat sentuhan lembut itu menyentuh bibirnya. Apa kali ini Cinderella sedang bermimpi bahwa pangeran tampan tengah menciumnya? batin Hyeri.

=FIN=

NJ’s Note : .Ekekek. mian yah kalo geje banget. Kan bilangnya mau hiatus. But, really! This dream is just too irresistible to be untold.ekekekek. ^^v

42 thoughts on “[One shot] Handsome Waiter

  1. setelah sekian lama gk buka wp ini, sekali buka ada tulisan HIATUS. Sedikit sedih nih, karena beberapa sequel belum lanjut -__-

    Tapi pas di bagian bawah ada oneshoot baru, yeeeiii… 🙂

    udah seru2 plus deg-degan, tau2 FIN. Yaaah, kok tamat siy, ngegantung nih hatiqu 😀

    Key-Hyeri sama2 nyembunyiin identitas mereka ya.. Jadi, siapakah si Key ini?
    Jadian gk mereka?

    Ok Eun Cha, ditunggu sequel ff lainnya ya..
    eeh iya, semoga skripsinya cepet selesai ya.. 🙂

    • Hai lydia eonn, iya nih, mau ga mau harus buat pengumuman hiatus. Agak ga enak juga sma reader yang nunggu beberapa sequel yg belum lanjut. Tapi lebih ga enak lagi klo ga mengeluarkan pengumuman hiatus, takutnya readers malah nunggu2 gajelas, pdahal akunya hiatus. Harap maklum yaahh eonn. Sampe skripsi beres, I’ll be back *coming soon*
      gomawo buat doanya 😉

      .ekekek. nah nah nah, Key siapa ya? Key itu sebenernya suami aku *plaakkk*

  2. yaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!????
    ada tulisan *FIN* nyaaaaaa
    masih banyak pertanyaan di kepala q yg blm terjawab eun…
    aq rasa aq stj ama komen para pendahulu eun
    🙂
    😛
    ni dijadikan sequel ja ya…
    ya ya ya ya
    😉
    😉
    😉
    * maksa bgt ya?????*
    akan setia menunggu karya mu selanjuuuutnyaaaaaaaa…..

  3. oiya lupa eun….
    semoga skripsinya cpt selesai ya…
    dan bnyk2 bersabar dgn tingkah para dosen yg hobby ngacak2 isi skripsi yg buat mahasiswanya bertanduk….
    🙂
    🙂
    🙂

    • .eheheh. ^^v ceritanya emang gantung nih, maklum deh based on my dream, suka gantung2 ga jelas *plaakkk*
      sequel yaa? hemm, nantikan yaa. mudah2an masih mau nunggu.ekekek.

      Gomawo, I’ll be back setelah skrisinya selesai 😉

  4. Aigoo~ ternyata mereka sama-sama menyembunyikan identitas, haha mungkin dengan alasan yang sama “CINTA” *so tau

    ini sweet bgt Cha, romantis romantis gimana~ gitu, terutama yang scene terakhir. Okey,aku memang suka kiss scene, *bilang aja yadong* apalagi pasangannya misterius(?) kaya Hyeri,malu malu ayam(?)..

    kalo boleh rewel, pengen ada sequelnya pas km comeback bwt nulis lagi. *dicekek Euncha,

    mau Curcol, plaak
    Mampir ke lollipop langsung di hidangkan tulisan Hiatus, tp gak di buka,cma bc judulny aja dan kta pertama(?), hufhhh tapi tak apa itu demi skripsi. FIGHTING Euncha-ssi..
    Aku lupa apa emang blm nanya umur Euncha brapa? Aku 94 line, klo udah skripsi brart aku lebih muda dr km. *tepok jidat* g sopan y aku manggl nama.hehe

    • mungkinkah karena alasan cinta? *plaaakkk*
      .hhe. iyah nih, Hikma, dirimu agak2 yadong nih ak perhatiin dari Archangel *sok2an perhatiin* .hhe. ^^v eh, tapi klo yadong-nya g vulgar dan so sweet mah ak juga suka ko 😛
      sequel yaa? let’s see nanti yaa, tapi ga janji looh.hhe.

      iyah nih, aku harus mengerjakan skripsi yang sebenarnya tidak mau dikerjakan dan pengen di-skip aja. pgnnya langsung nikah sama kim sajang *gampar*
      .ekekek. iyah, lebih tua aku, umur aku ga beda jauh sama Key sih sebenernya.hhe. Tapi gpp ko kmu mau manggil Euncha juga, it’s oKEY ^^d

  5. eh udah?
    wkwkwk

    aku kira td yg gak tau klo hyeri itu pemilik kafe cuma key doang. trnyata semua pegawai gtu ya?

    key key kirain mau nanya apa sm hyeri trnyata disuruh milih folded fan wkwkwk

    waah key ini semacam ank org kaya yg mencari kerja sendiri gtu dong ya? wkwk

    sama deh dgn komen lainnya. ditunggu karya selanjutnya
    sukses buat skripsinya

    • .hehe. gantung yaa? maafkanlah >.<

      biasalah, Key kan narsis kemana2. udah jadi pelayan cafe pun ttp harus narsis. hha.

      oKEY, mudah2an masih mau nunggu. Gomawo buat doanya 😉

  6. So sweet. . kisah hyeri-key emang slalu manis. . tpi kenapa kayak blum selesai ya. . .
    buat euncha, semangat ya ngerjain skripsinya supaya hiatusnya gak lama-lama. . hehe, dan smoga dapet hasil terbaik. . .

  7. udahan? bener ini udahan? eonni-ya ini bacanya pas lagi klimaks lgsg kepotong huhuuuu… jadi intinya si hyeri dan key sama2 nyembunyiin identitas aslinya. oya trs mksd bang konci diakhir itu apa? dia beneran suka sm hyeri atau buat mengelabui mata2 eommanya aja? jincha eon, ceritanya msh bikin penasarannnn 😯

    • .ekekek. gantung banget yaa? maafkanlah, namanya juga base on my dream ^^v
      Nah, maksudnya apa coba? .hhe. nanti deh, mudah2an ada sequel-nya yaa dan mudah2an lagi masih mau nunggu. Gomawooo 😉

  8. YAAA !!! EONNI !!!
    Kenapa cuma ampe kisseu doang T__T luar biasa bikin kepo.. Huhuhu
    Kan aja gantung ceritanya itu Key beneran suka atau cuma buat alasan ke omma nya?
    Ayoo ah dibikin sequelnyaaa.. Pasti jadi reader sejati deh..haha 😀

  9. eonni, mian baru baca. soalnya biasa lgsg ngeliat postingan hiatus d bagian teratas jadi gak ngobok2 bawahnya lagi. eh ternyata nongol cerita baru…

    ok, eonn. hal pertama yg terlintas adalah ‘I need the sequel so bad!’

    ceritanya bagus n bikin penasaran krn gantung d tengah2. ayo, eonn… sequel, dong~~~~

    • Hai… Bella… kmna ajh ih? kangen.. udah lama Bella g pernah nongol di dunia per-FF-an, kangen baca FF Bella nih. Aku nagih loh FF buatanmu yang pairingnya Key sama aku *gampar*

      .hhe. sequel? hemm… nantikan yaa. tapi ga janji looh.hhe.

  10. Fin…….TT
    eon aq balik lagiii…. kok didepan udh terpampang HIATUS TT
    ahhhhh…… yang ini ditunggu sequelnya ya…….
    gantung bgt eon….
    ahh aq penasaran eon…
    ditunggu ya…..
    fighting ya eon bwt skripsinya… ^^
    good luck

  11. So sweet bgt c..
    Jd,sbnernya hye ri bos y? Lo bos jd krywan,trz yg gaji kryawannya cpa donk? #abaikan
    tp sepertinya kibum jg sbnernya ank org kaya dch..
    Kyakna seru nch lo dijdiin sequel,hehe..
    I like this ff..
    Eun cha, fighting!!

    • .hhe. siapa coba. Kalo g salah, di awal aku nyebutin satu nama deh yang dipake Hyeri sebagai pengganti bos *kalo g salah ^6v*

      hemm… sequel yaa? belum tau nih, Sisca. Mungkin kapan2 kalo terpikirkan lanjutannya gmna bkal dibikin sequel. Tapi ga janji.hhe.
      btw, gomawo yaa sudah baca 😉

  12. lah kok gantung?? aq senyum2 sendiri baca ini eon.. so sweet

    maksudnya identitas key apa? dia ank orang kaya yg menyamar gitu? trus dia blm tau kl hyeri suka ama dia? I need sequel eon!!!

  13. EUN CHA!!!! AKU BUTUH SEQUEL!!
    Ya ampunnn gemes(?) dehh sama Hyeri ><
    Lah identitas paan? Aahh key ank org kaya yg lg kabur dari perjodohan yaa? trs sepasang kaki dgn high heels it jgn2 calon istrinya..
    wahh pas dehh kalo gt sama2 menyamar.
    Eun cha buat lanjutannya dong. G perlu sequel dehh, one shoot ato drabble pun g mlsh yg pnting ada kejelasan soal hbngn Key-hyeri

  14. kalo ada waitres yg kayak gitu, stiap hari betah di sana ^^~.
    Sbenarnya Key itu siapa , kok ada mata2 segala ?? Critanya lucu 😀

  15. kalo ada waitres yg kayak gitu, stiap hari betah di sana ^^~.
    Sbenarnya Key itu siapa , kok ada mata2 segala ?? Critanya lucu :D^^~

  16. oh kekekeke~ lucu sweet banget akhirnya….
    Key dan Hyeri ternyata menyembunyikan identitas pribadi mereka dan bekerja jd waiters haha
    daaaann mereka ga tau klo sebenernya saling menyukai??!! hadeeww…ngegantung ka euncha ^^v

  17. halo kak euncha saya reader baru 97line
    ceritanya bagus tapi seperti komen^ reader yg lain kalo endingnya nggantung kak. butuh sequelnya nih hehe.. keep writing kak 🙂

  18. wkkkk…ternyata sama2 punya rahasia toh…kereeeen,,,aq suka thor…
    lagi..lagi…
    btw..salam kenal thor..

Leave a reply to Celia Nindy Cancel reply